Cara Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Digital di Indonesia
Asked by: comerif362 3 views Uncategorized
Cara Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Digital di Indonesia
Artikel ini akan membahas cara-cara untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia dengan memanfaatkan layanan kesehatan digital yang menyeluruh.
Dalam dokumen cetak biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024 yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan cheyennefootdoctor.com Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa memiliki data yang terintegrasi dan sistem pelayanan kesehatan yang lebih efisien adalah kunci untuk memperbaiki pelayanan kesehatan nasional demi mencapai visi Indonesia Sehat.
Hal ini sangat penting karena saat ini masih banyak masalah yang terkait dengan pelayanan kesehatan yang belum optimal. Tanggung jawab negara dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang layak bagi seluruh masyarakat belum dapat terpenuhi secara maksimal. Selain itu, kebijakan kesehatan masih sering kali kurang mendasar pada data yang komprehensif, dan pelayanan kesehatan belum berjalan dengan efisien.
Strategi untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Digital
Di balik tantangan yang ada dalam berbagai aspek layanan kesehatan, terdapat pendekatan solusi untuk memperbaiki pelayanan kesehatan tersebut, yang terutama berfokus pada platform IHS atau Indonesia Health Services. Hal ini bertujuan untuk mengubah layanan kesehatan menjadi digital yang lebih komprehensif dan inklusif.
Indonesia Health Services (IHS) merupakan platform ekosistem digital kesehatan dari Kementerian Kesehatan yang menyediakan konektivitas data, analisis, dan layanan. Ini bertujuan untuk memudahkan pelaku industri kesehatan untuk terintegrasi dengan sistem Satu Data Kesehatan yang dimiliki pemerintah, serta memastikan segala transaksi pelayanan kesehatan tercatat dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan pelayanan kesehatan berdasarkan pengelompokan yang ada saat ini.
Layanan primer dan sekunder merupakan bagian penting dari pelayanan kesehatan yang menjangkau sekitar 272 juta orang di Indonesia. Layanan ini mencakup perencanaan kesehatan dan penyediaan data kesehatan yang beragam, baik untuk individu maupun masyarakat.
Pelayanan kesehatan primer dan sekunder dapat dilaksanakan secara efektif dan berkesinambungan dengan mengembangkan Indonesia Health Services (IHS) sebagai platform pengumpul data yang terstandarisasi. Beberapa langkah optimal yang dapat diambil antara lain:
– Menyediakan layanan rekam medis elektronik dengan standar data internasional.
– Menghadirkan Satu Data Kesehatan sebagai wadah data kesehatan nasional dengan API gateway untuk memungkinkan interoperabilitas data.
– Menyediakan data kesehatan yang akurat untuk mendukung analisis dan pengambilan kebijakan yang strategis di kalangan stakeholder kesehatan.
– Mengintegrasikan aplikasi dari berbagai penyedia layanan kesehatan dalam satu platform yang berbasis microservices.
– Mengimplementasikan sistem pelayanan konsultasi online melalui telemedicine.
Layanan Farmasi dan Alat Kesehatan (Farmalkes)
Permasalahan dalam sektor layanan kesehatan farmasi semakin terasa saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020, ketika rantai pasokan di sejumlah fasilitas kesehatan terdampak akibat lonjakan permintaan akan farmalkes di tengah berbagai hambatan operasional.
Untuk meningkatkan ketahanan layanan farmasi dan alat kesehatan di Indonesia, diperlukan sistem pengelolaan rantai pasokan terintegrasi secara menyeluruh. Beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan meliputi:
– Standarisasi kode obat sesuai dengan standar BPOM, serta kode alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) berdasarkan Kemenkes, dan kode perusahaan sesuai NIB dari OSS (Online Single Submission).
– Integrasi data melalui Open API dengan standar FHIR yang terhubung dengan ERP (Enterprise Resource Planning) dan sistem manajemen inventaris yang dimiliki produsen, distributor, dan fasilitas layanan kesehatan.
– Transformasi dari pencatatan manual menjadi sistem digital yang terhubung untuk akurasi dalam memantau peredaran obat dan mengurangi risiko peredaran obat ilegal.
– Konektivitas data dari berbagai sumber ke dalam satu database industri farmasi dan alat kesehatan untuk menghindari pengulangan proses atau duplikasi.