Welcome Guest. Sign in or Signup

0 Answers

Hari Anak Sedunia dan Keutamaan Pendidikan Inklusif

Asked by: 3 views Uncategorized

Hari Anak Sedunia dan Keutamaan Pendidikan Inklusif

Menurut Kompas, Hari Anak Sedunia diperingati untuk mempromokan harapan dan tujuan Piagam PBB dan kesejahteraan beberapa anak dunia. Momen ini diharap bisa tingkatkan kesadaran akan hak-hak anak dan perjuangkan pelindungan dan kesejahteraan mereka.

Ini pasti berlaku untuk beberapa anak dengan dengan kebutuhan khusus. Kampus Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) yang termasuk dalam barisan kampus swasta terbaik di Surabaya perduli akan ini. Bentuk nyata perhatian ini berada di Aktivitas “Student and Faculty Exchange Program”. Ini adalah program transisi mahasiswa dan fakultas yang diadakan kembali oleh Fakultas Psikologi Kampus Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) sesudah wabah.

Menggerakkan Inklusi Pendidikan Khusus Untuk Tumbuh Kembang Anak

Pendidikan inklusif ialah usaha untuk masukkan beberapa anak dengan dengan kebutuhan khusus ke pendidikan reguler. Ini penting untuk membuat lingkungan belajar yang inklusif untuk semua pelajar. Pendidikan inklusif memungkinkannya beberapa anak dengan dengan kebutuhan khusus untuk belajar bersama beberapa anak lain, hingga mereka bisa berkembang dan tumbuh dengan maksimal.

Karena itu pendidikan inklusif menggerakkan beberapa guru untuk berusaha masukkan beberapa materi yang sudah disamakan ke kurikulum reguler. Dengan begitu, pendidikan inklusif bukan hanya memberikan peluang belajar untuk beberapa anak dengan dengan kebutuhan khusus, tapi juga membuat lingkungan belajar lebih adil, rata, dan inklusif.

“Perkembangan setiap anak tergantung pada keadaan per pribadi . Maka, orangtua tidak butuh menekan anak untuk berkembang atau capai sasaran yang diputuskan oleh orangtua. Umumnya, akan kami peringatkan ke orangtua berkaitan keadaan si anak, menerangkan jika setiap anak memiliki prosesnya sendiri. Diamkan mereka berkembang lewat prosesnya masing-masing”. Begitu diterangkan oleh Ms. Dian sebagai pendidik di Mikaza Sukaza School saat terima lawatan dari UKWMS.

Dengan turut rayakan Hari Anak Sedunia, silahkan mengupayakan kebaikan dimulai dari diri kita. Kita bisa memberikan perhatian ekstra pada hak-hak anak dan pastikan kesejahteraan mereka di masa datang.

Beyond Borders: Menggerakkan Inklusi Pendidikan Khusus

Ini kali, bekerja sama dengan Fakultas Psikologi dari Saint Louis College (SLC), Thailand yang mengirim empat perwakilannya, terdiri dari 1 dosen dan tiga mahasiswa. “Aktivitas ini mempunyai tujuan untuk memberikan dukungan proses evaluasi mahasiswa psikologi ke luar universitas . Maka, bukan hanya terpusat pada materi dalam kelas,” tutur Johannes Dicky Susilo, M.Psi., Psikiater, selalu dosen di bagian Psikologi Pendidikan.

Dalam jadwal kunjungannya terdapat dua sekolah sebagai fasilitas evaluasi yaitu, Mikaza Sukaza School dan Bahagia Angela Center. Mikaza Sukaza School ialah sekolah nonformal dan tempat therapy yang diutamakan untuk beberapa anak pasien disleksia. Disleksia adalah sesuatu keadaan masalah evaluasi diliputi kesusahan membaca, pahami tulisan, dan hitung. Jenjang tingkatan pendidikan di Mikaza Sukaza School ialah SD-SMP. “Beberapa anak disleksia sebenarnya memiliki IQ yang normal. Bedanya dengan anak normal berada dalam proses membaca, pengetahuan tulisan, dan berhitung,” terang Ms. Daisy sebagai pendidik dan pengurus sekolah. Ms. Dian dan Ms.

Daisy sebagai terapi dan pendidik menerangkan jika rintangan paling besar saat mendidik beberapa anak disleksia, ialah hadapi harapan orangtua yang menerapkan sasaran perkembangan untuk anak; lupakan kenyamanan. “Perkembangan setiap anak tergantung pada keadaan per pribadi . Maka, orangtua tidak butuh menekan anak untuk berkembang atau capai sasaran yang https://www.putrajabarabadi.com/ diputuskan oleh orangtua. Umumnya, akan kami peringatkan ke orangtua berkaitan keadaan si anak, menerangkan jika setiap anak memiliki prosesnya sendiri. Diamkan mereka berkembang lewat prosesnya masing-masing,” jelas Ms. Dian.

Answer Question