Mobil Tanpa Sopir, Yuk Intip 4 Kecanggihan Teknologi Self Driving Car

Jaman telah makin hebat sekarang ini. Manusia tidak harus berusaha susah payah karena ada kontribusi tehnologi. Begitupun dengan masalah berkendaraan, kita tidak harus repot wulingjakartaarista.com kembali menyopir karena kehadiran inovasi namanya self driving car!

Dikenali dengan sejumlah nama alias seperti robot car, driverless car dan autonomous car, tehnologi ini telah datang di sejumlah negara maju di dunia. Lihat yok kecanggihannya!

1. Mengenali lebih dekat self driving car
Sama dengan namanya, self driving car ialah kendaraan yang bergerak dengan automatis tanpa peranan manusia didalamnya. Mobil ini menyatukan sejumlah sensor untuk pahami lingkungannya, seperti radar, GPS, sonar sampai unit pengukur inersia. Disamping itu, mobil ini memiliki mekanisme kontrol yang hebat saat menafsirkan informasi sensorik untuk mengenali lajur navigasi yang akurat.

2. Self driving car pertama diperkembangkan di tahun 1977
Bicara masalah sejarah, ternyata gagasan untuk membikin mobil yang bisa bergerak automatis telah terpikirkan semenjak seabad lantas! Uji coba berkenaan automated driving systems (ADS) sudah terpikirkan semenjak tahun 1920, lantas berbagai eksperimen dilaksanakan di tahun 1950. Tetapi, mobil yang betul-betul automatis pertama kalinya diperkembangkan di tahun 1977 oleh Japan’s Tsukuba Mechanical Engineering Laboratory.

Mobil ini bisa mencari marka jalan dengan kontribusi dua camera yang dipasang pada kendaraan dan memakai computer analog untuk pemrosesan signal. Mobil ini capai kecepatan 30 km /jam, sebuah rekor yang cukup fenomenal di era itu.

3. Apa aman naiki self driving car?
Kita mungkin bertanya, apa aman memberikan kendalian seutuhnya pada mobil ini? Apa tidak ada risiko kecelakaan? Well, hal tersebut telah diperhitungkan oleh beberapa pakar.

Bahkan juga, menurut perusahaan konselor McKinsey dan Company mengeklaim jika meluasnya pemakaian kendaraan otonom bisa kurangi 90 % dari semua kecelakaan mobil di Amerika Serikat. Disamping itu menghambat sampai US$190 miliar dalam kerusakan dan ongkos kesehatan setiap tahun, dan selamatkan beberapa ribu jiwa.

Disamping itu, beberapa pakar keselamatan berkendaraan memandang jika kecelakaan lalu lintas biasanya disebabkan oleh kelengahan manusia seperti reaksi yang terlambat untuk lakukan pengereman, terdistraksi dan berkendaraan melebih batasan kecepatan. Walau di-claim aman, rupanya self driving car bisa juga alami kecelakaan. Seperti self driving car dari Uber yang membunuh wanita Arizona yang jalan kaki pada 19 Maret 2018 lalu, menurut situs The Guardian.

4. Ada banyak persewaan self driving car yang dapat kamu coba
Tehnologi self driving car memang tidak ada di Indonesia. Tetapi, di Amerika Serikat, ada banyak layanan persewaan self driving car yang dapat kamu coba. Layanan ini seperti taksi, tetapi perbedaannya tidak ada sopir didalamnya.

Sejumlah perusahaan yang memiliki layanan ini ialah Uber, Waymo dan Lyft. Untuk Waymo, layanan ini bekerja 24 jam satu hari, 7 hari satu minggu dan bisa diminta lewat program Waymo One, jelas situs Extreme Tech.

Semestinya taksi online, kita dapat menyaksikan perkiraan harga dan jalur yang hendak dilakukan. Sementara, di Las Vegas ada Lyft yang dapat kita coba. Jumlah armada yang berada di Las Vegas sejumlah 30 mobil, jelas situs Engadget. Kita nantikan kehadirannya di Indonesia, ya!