Reward Dan Punishment Kapolri Listyo Sigit Untuk Jadi factor Citra Polri
Asked by: cipung 3 views Uncategorized
Salah satu hasil survei Litbang Kompas teranyar menampakkan adanya pembenaran citra positif Polri, sebagai lembaga penegak aturan. Angkanya sekarang berada paling puncak, yaitu 73,1 persen.
Merespon hal itu, Direktur Eksekutif Sentra Studi dan Keamanan Indonesia (PUSAKA), Adhe Nuansa Wibisono, mengapresiasi hasil survei dan capaian Polri yang terus membetulkan diri. Dia mencatat, Polri melakukan evaluasi internal dan peningkatan profesionalitas.
“Prestasi ini didapatkan sebab Polri sudah bonus new member 100 melakukan pembenahan internal dan peningkatan profesionalisme. Lembaga Kepolisian menandakan selama ini berupaya melakukan penegakan aturan yang mengutamakan kepentingan masyarakat”, kata Wibisono melewati keterangan tertulis diterima, Sabtu (22/6/2024).
Wibisono meyakini, pembenaran citra Korps Bhayangkara tidak lepas dari peran kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menasehati jajarannya untuk memberikan kepastian aturan kepada semua perkara yang ditanganinya yang tegas tanpa pandang bulu.
“Kapolri sudah memerintahkan untuk menindak tegas anggotanya yang melanggar kode etik dan pidana seperti korupsi, judi online dan narkoba. Kemudian memberikan penghargaan kepada polisi yang berprestasi,” terang Wibisono.
Wibisono percaya, mekanisme reward dan punishment yang menjadi standar dalam performa Polri diaplikasikan dengan baik oleh Kapolri. Sehingga, secara struktural berdampak pada pembenahan lain, salah satunya transparansi finansial.
Polri Terbuka untuk Diawasi Publik
Diketahui, para pejabat Polri diperintahkan untuk tunduk mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
“Data yang didapatkan menceritakan laporan tingkat kepatuhannya saat ini sudah menempuh 95 persen. Artinya Polri serius membangun organisasinya menjadi lembaga negara yang transparan dan akuntabel,” kata alumni Turkish National Police Academy ini.
Wibisono menyebut, Jenderal Listyo Sigit juga aktif menggaungkan konsep PRESISI yaitu Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan. Maka tidak heran, transformasi Polri berlangsung di era kepemimpinannya.
“Dan salah satunya dengan memperkuat pengawasan publik melewati aplikasi pengaduan segera dari masyarakat yaitu Dumas Presisi. Aplikasi itu menjadi sarana pembenaran publik yang segera kepada Kepolisian. Ini buki Polri sudah berubah menjadi lembaga publik yang humanis dan terbuka”, Wibisono menandasi.