Pasar Ekspor Bermasalah, Industri Furnitur Diminta Fokus Dalam Negeri
Asked by: comerif362 3 views Uncategorized
Pasar Ekspor Bermasalah, Industri Furnitur Diminta Fokus Dalam Negeri
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki minta industri furniture visit here agar semakin konsentrasi pada pasar dalam negeri. Masalahnya pasar internasional saat ini tengah hadapi ketidakjelasan karena keadaan geopolitik yang tetap lebih buruk.
Teten menjelaskan industri furniture dan kerajinan yang sejauh ini memercayakan pasar export harus mulai bersiap. Pemerintahan memiliki peraturan berbelanja sejumlah 40% untuk produk usaha micro, kecil, dan menengah (UKM) atau sama dengan Rp 400 triliun tahun ini yang bisa digunakan oleh industri itu.
“Industri furniture dapat ambil sisi di bagian pengadaan furniture sekolah. Nilainya cukup, ada Rp 54 triliun. Awalnya kursi sekolah harus SNI, tetapi saat ini tidak perlu, saat ini dipotong. Kami akan maksimalkan ini . Maka mungkin berbelanja pemerintahan akan maksimalkan dan setiap tahun semakin lebih gampang,” kata Teten lewat penjelasannya, Kamis (25/8/2022).
Menurut dia, pemerintahan sedang bersiap supaya peraturan itu bisa diresap baik oleh beberapa aktor usaha terutama untuk UKM. Hal yang bisa dilaksanakan adalah memetakkan keperluan pemerintahan supaya pengadaan produk juga bisa dilaksanakan dengan optimal.
“Kami berusaha saat sebelum masuk tahun baru, berbelanja pemerintahan dipetakan keperluannya hingga dapat mengetahui apa penyediaan pemerintahan. Jika tiba-tiba kan tidak dapat,” katanya.
Teten mengaku nilai export furniture Indonesia pada kwartal I 2022 telah capai lebih dari US$ 1 miliar. Jumlah ini disebutkan semakin tinggi 15,87% dari tahun awalnya pada masa yang masih sama (year-on-year/yoy).
Export furniture itu terbagi dalam produk furniture dengan bahan kayu yang capai 53,37% di ikuti oleh furniture rotan 7,24%, dan furniture metal 3,95% dengan market share Amerika Serikat (AS). Teten mengharap aktivitas ini sanggup memberikan peta jalan peningkatan industri furniture dan kerajinan yang vital untuk UKM.
Dalam pada itu, Anggoro Ratmadiputro, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asmindo mengaku industri permebelan dan kerajinan memang hadapi permasalahan berat yang disebut imbas wabah berkelanjutan. Ini terkait dengan pasar export yang terusik karena berbagai ragam hal seperti inflasi global sampai geopolitik.
“Untuk hadapi ini, kami mengharap perhatian lebih dari pemerintahan untuk temui keadaan serius ini. Sejauh ini kita lihat pasar export, saat ini kita harus mengganti haluan karena pasar export sedang terimbas wabah,” kata Anggoro.
“Saya ingin menyampaikan jika kita harus mempersiapkan taktik untuk hadapi pasar export yang masih belum makin membaik. Kita harus mengolah dengan serius pasar dalam negeri karena tetap terkuasai import. Karena itu harus dilihat ini dan pasti tidak ada kerja sama dengan pemerintahan tidak sukses. Kita ingin produk anak negeri menjadi tuan di negeri sendiri,” Anggoro meneruskan.