Gas Bumi Pegang Peran Penting di Masa Transisi Kekuatan
Asked by: cipung 3 views Uncategorized
Gas bumi menjadi andalan sebagai pensupport ketahanan kekuatan domestik dikala masa transisi kekuatan dan dinamika global yang terkena pengaruh dari gejolak geopolitik.
Head of Oil and Gas Comercialization Division SKK Migas Rayendra Siddik mengatakan, perkembangan pasar gas bumi kian meningkat untuk mengamankan Indonesia dari voltalitas kekuatan, dan dapat setara dengan upaya SKK Migas bersama slot gacor 777 K3S menjaga atensi investasi di sektor hulu migas. Karenanya dukungan PGN diperlukan untuk memperluas pasar agar gas terserap lebih banyak.
“Sesudah infrastruktur gas bumi tersedia, PGN dapat membawa gas bumi dari Jawa Timur ke Jawa Barat yang betul-betul memerlukan gas. Peran PGN juga diperlukan dalam percepatan infra WNTS-Pemping untuk membawa gas dari Natuna ke pasar domestik,” kata Rayendra, Pekan (26/5/2024).
Ketertarikan SKK Migas kepada keperluan kekuatan domestik sejajar dengan janji Pertamina dalam ketahanan kekuatan nasional dan mengurangi impor.
Direktur Logistik & infrastruktur Pertamina Alfian Nasution mau agar PGN sebagai Subholding Gas Pertamina dapat meningkatkan kontribusi lewat pengembangan jargas rumah tangga untuk impor LPG serta kerjasama dengan subholding lain untuk ketahanan kekuatan.
Peran gas juga menjadi tantangan bagi Pertamina di masa transisi sekaligus mengisi taktik low carbon Pertamina. Beberapa pembangkit di refinery atau upstream dicanangkan akan memakai gas, sehingga PGN punya peran utama untuk ketersediaan gasnya.
“Kekuatan fosil akan menempuh puncak pada 2030, diprediksikan NRE seperti sang surya angin biofuel akan mempunyai 40-45% dari total keperluan kekuatan. Sedangkan demikian, keperluan gas tetap meningkat, sehingga menjadi potensi besar bagi PGN dalam menggarap transisi kekuatan,” ujar Alfian.
Antisipasi Perkembangan Makro dan Global
Dukungan dari bermacam-macam pihak menambah masukan yang berarti bagi PGN. Apalagi untuk dalam antisipasi perkembangan makro dan global berhubungan kekuatan fosil utamanya gas di masa trasisi dikala ini.
“Untuk itu, kami berkomitmen untuk menyambungkan infrastruktur. Wilayah timur sama sekali tak ada pipeline, sehingga wajib ada teladan lain merupakan beyond pipeline. PGN akan senantiasa mengerjakan penyaluran gas dan menjaga reability,” tutur Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko.
PGN juga memang melihat dalam konteks infrastruktur gas bumi di Indonesia bagian Timur, diperlukan logistik scheming yang lebih. Salah satunya dengan shipping untuk dapat bergerak mendorong transisi kekuatan yang lebih sustain, apalagi Indonesia situasi geografi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Kans pemanfaatan gas bumi di masa transisi akan PGN ambil dengan integrasi infrastruktur eksisting agar kian berkembang. Dengan integrasi akan dapat memenuhi keperluan demand-demand di kota-kota baru, kawasan-kawan industri, transportasi lewat CNG dan transportasi laut. Kecuali itu, mengejar agreasi dengan memenuhi keperluan gas bumi di sektor pembangkis listrik, refinery milik Pertamina, dan anchor buyer lainnya.