Welcome Guest. Sign in or Signup

0 Answers

Tahanan Polisi di Pekanbaru Tewas Penuh Luka Lebam Dianiaya Penjaga?

Asked by: 4 views Uncategorized

Tewasnya Dimas Firnanda di tahanan Polsek Bukitraya, Pekanbaru, terungkap. Pria 25 tahun yang sempat disangka meninggal karena dianiaya oknum polisi itu ternyata dikeroyok penghuni sel lainnya.

Direktorat Reserse Kriminalitas Umum Polda Riau mempertimbangkan lima tersangka dalam kasus tahanan mati ini. Hal itu menurut serangkaian penelusuran hingga menggali kembali makam korban.

Direktur Reserse Kriminalitas slot online Umum Polda Riau Komisaris Besar Asep Memberi menjelaskan, para tersangka masing-masing berinisial FFS sebagai otak pelaku, kemudian AW, FR, IE, dan TH.

“Mereka dikala ini dibendung di Lapas Sialang Bungkuk Pekanbaru, korban dianiaya pada 20 November tahun lalu di sel Polsek,” kata Asep.

Asep menjelaskan, penganiayaan yakni buntut konflik antara korban dengan para tersangka. Mereka tak jarang gaduh di sel karena beberapa perbuatan korban tidak diterima pelaku.

“Mereka kesal dikala korban keluar dari kamar mandi, kaki korban basah sehingga tempat tidur para tersangka basah sehingga terjadilah penganiayaan,” kata.

Korban dianiaya sehingga tidak sadarkan diri lalu dipindahkan ke pintu utama sel. Korban kemudian dilihat petugas jaga tidak sadarkan diri dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

“Korban disuarakan meninggal dunia dan dikebumikan di tanah kelahirannya Sumatera Utara,” ucap Asep.

Hasil visum, tambah Asep, ditemukan sembab pada pipi kiri, kemudian lecet pada bibir bawah, lecet pada alat pendengar, siku, tungkai bawah, luka terbuka pada pelipis kiri, dan bibir komponen atas serta dalam.

“Diduga akibat kekerasan benda tumpul,” jelas Asep.

Tidak Wajar
Empat bulan berjeda sesudah kematian Dimas, tim forensik RS Bhayangkara bersama Ditreskrimum Polda Riau membongkar makam (ekshumasi) korban Dimas di TPU Muslim Medan Polonia. Tindakan yang dijalankan pada 3 Maret 2024 itu untuk membongkar penyebab kematian korban.

Ekshumasi ini juga sebagai jawaban bagi keluarga yang mengaku menemukan kejanggalan di jasad korban dikala dimandikan. Pihak keluarga menilai kematian korban tidak wajar.

“Dari hasil ekhumasi itu bahwa ada resapan darah pada tulang pelipis kiri, kemudian tulang rahang atas sebelah kanan dan tulang belakang segmen dada kesatu dan kedua patah, kemudian patah tulang tidak total pada tulang pelipis,” tegas Asep.

Answer Question